Responsive Banner design
Home » » Cerpen Humor Remaja - Aku Menghasut Temanku

Cerpen Humor Remaja - Aku Menghasut Temanku

 AKU MENGHASUT TEMANKU


" tuiuiuingg...  " suara dengungan mic yang menandakan akan ada pengumuman pagi itu. Ternyata hanya pengumuman agar semua siswa cepat-cepat berbaris untuk upacara di lapangan. Kebetulan aku tidak membawa topi saat itu. Jadinya aku memutuskan untuk tidak mengikuti upacara secara diam-diam. Disaat siswa dan teman kelas semua bergegas ke lapangan, aku malah asik duduk di belakang kelas sendirian menunggu sepi untuk melompat jendela. Tak lama kemudian  datang teman sekelasku dengan wajah kebingungan. " Kenapa lu bob? " tanya aku. " topiku hilang nih ben, gimana yahh " jawab boby yang sedang kebingungan. " Santai aja di sini, aku juga gak bawak topi kok. lagian disina aman " Ujarku sambil menunjuk jendela kelas. Aku pun mencoba menghasut si boby agar tidak ikut upacara juga. kalau sendirian kurang gimana ya, gak ada yang bisa tak ajak ngobrol makanya aku hasut si bobby. " yaudah boleh juga, tapi aku takut bro " kata boby yang lagi-lagi ketakutan. " Udah tenang aja, aku udah pengalaman ngumpet-ngumpet seperti ini " lagi-lagi aku mencoba meyakinkannya. " okedah " jawab boby dengan lemas. Mungkin karena benar-benar takut, makanya jawabnya lemas pikirku.

" Siapppppp Graakkk " Terdengar teriakan pemimpin upacara pertanda upacara telah dimulai. aku cepat-cepat mengajak boby melompati jendela kelas. Soalnya tiap kelas pasti di periksa, makanya aku lompat biar aman. " nahh disini pasti aman bob. nih rokok " ujarku sambil melempar bungkus rokok kepadanya. " gak ah, ben kamu yakin disini aman? " tanya boby lagi. " iya bob aman kok, liat aja tuh puntung rokokku bergeletakan " jawabku dengan menunjukkan beberapa puntung rokok di depanku. Boby terdiam, setelah itu terdengar bukaan pintu di bawah kelas aku. " kreeeekkkk ". " ngapain kalian disini? ayo ayoo keluar cepat " ujar guruku di bawah sambil mengusir siswa yang ternyata tidak ikut upacara juga. " ssstttt, jangan berisik dulu " ujarku sambil menghisap rokok dan segera membuangnya. Boby hanya mengangguk. Saat itu, aku sih yakin kalau gak bakal ketauan. Tatap-tatapan antara aku dengan boby tak bisa dihindarkan. Jujur, saat itu aku juga merasa degdegan. Lumayan lama terdiam tiba-tiba muncul suara dari atas kepalaku " heh kalian, ngapain di sini? " ujar pak tikno selaku guru kesiswaan. Aku dan boby benar-benar kaget saat itu. Herannya, tidak ada suara pintu terbuka di kelasku. Tiba-tiba udah nyongol aja tuh kepala guruku di jendela. " siapa pak? " jawab aku dengan spontan. " ya kalian berdua lah, siapa lagi " kata guruku sambil tertawa. " sini masuk. ikut bapak " ujar guruku sambil mengajak kita entah kemana. Aku dan boby pun meloncat lagi ke dalam kelas hingga akhirnya kita di suruh kelapangan. Bukan main, aku dan boby di hukum berdiri berhadap-hadapan berjarak 5cm antara kepalaku dengan kepala boby. tak sedikit aku mendengar tawa dari salah satu pasukan upacara. " nah kan, apa aku bilang ben. kamu sih sok yakin aman aja " ujar si boby dengan kesal. " namanya juga musibah bro " jawab aku sambil tertawa.


0 comments:

Post a Comment